"Kembaran" Bumi Ditemukan pada Jarak 400 Tahun Cahaya

Ukuran dan komposisi batuan planet ini sama dengan Bumi, tetapi suhunya 2.000 derajat lebih panas.

kepler 78b,planet mirip bumi,planet,antariksaPerbandingan Bumi dan Kepler-78b. (David A. Aguilar/CfA/NASA)
Secara fisik, Kepler-78b bisa jadi rumah baru bagi umat manusia saat planet Bumi tidak lagi bisa ditempati di masa depan. Diameternya hanya 1,2 kali lebih besar daripada Bumi, 1,7 kali lebih masif, dan memiliki kepadatan yang hampir identik. Para ilmuwan meyakini bahwa Kepler-78b sebagian besar tersusun atas batu dan besi, seperti juga Bumi.
Persoalannya, permukaan planet ini 2.000 derajat lebih panas daripada Bumi karena begitu dekat dengan bintang induknya. Planet ini membuat para ilmuwan kebingungan, bagaimana ia bisa begitu dengan bintangnya. Dengan posisi yang yang ganjil tersebut, menurut para ilmuwan, "planet ini seharusnya tidak eksis."
Satu tahun di Kepler-78b hanya 8,5 jam--waktu yang dibutuhkannya untuk mengorbit satu kali mengelilingi bintangnya. "Persamaannya dengan Bumi hanya pada ukuran dan massanya, tetapi [planet ini] sama sekali berbeda dengan Bumi dalam hal suhunya yang 2.000 derajat lebih panas," kata Josh Winn, dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), AS, yang menjadi bagian dalam penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Nature.
"Kepler-78b adalah sebuah dunia lava yang membara, sederhananya, ia mestinya tidak ada. Kedekatannya dengan bintang, bagaimana bisa berada di sana, masih menjadi misteri. Hal yang kami tahu, ia tidak akan eksis selamanya. Gelombang gravitasi pelan-pelan akan menariknya semakin ke depat ke bintangnya dan akhirnya akan menghancurkannya," demikian penjelasan Chris Watson dari Queen's University di Belfast. Bersama tim dari MIT, ia dan timnya juga mempelajari planet ini.
Untuk menganalisis goyangan bintang akibat tarikan gravitasi dari Kepler-78b, tim astronom dari Amerika dan Eropa memperoleh data dari observatorium di Hawaii dan Kepulauan Canary.
Sebelumnya, sudah beberapa kali ilmuwan menemukan exoplanet dengan ukuran atau massa mirip Bumi, tetapi Kepler-78b adalah yang pertama diketahui ukuran sekaligus massanya.
Subhanjoy Mohanty, seorang pakar astrofisika dari Imperial College London mengatakan bahwa temuan ini merupakan langkah penting dalam upaya pencarian planet yang seperti Bumi. Sebab, temuan sebelumnya yang memiliki komposisi sejenis ukurannya jauh lebih besar.
Temuan ini menjadi salah satu topik yang akan dibicarakan pekan depan dalam konferensi ilmiah Kepler yang kedua, pada 4-8 November di Ames Research Center, NASA. Lebih dari 400 pakar astrofisika dari Australia, Cina, Eropa, Amerika Latin, dan AS akan mempresentasikan analisis mereka.

Sumber Referensi:
http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/10/kembaran-bumi-ditemukan-pada-jarak-400-tahun-cahaya.

2,8 Miliar Tahun Lagi, Matahari akan "Telan" Bumi

Saat itu, Bumi terlalu panas untuk didiami oleh mikroba yang paling tangguh sekalipun.

matahari,planet(Thinkstock, ilustrasi)
Studi teranyar mengungkap bahwa akhir kehidupan di Bumi akan datang sekitar 2,8 miliar tahun dari sekarang.
Saat ini, kondisi suhu berada pada tingkat yang nyaman dan mendukung bagi kehidupan di Bumi. Namun, ini tidak akan berlangsung selamanya. Matahari semakin menua dan lama-kelamaan makin memanas.
Dalam kurun waktu sekitar lima miliar tahun, Matahari akan menguras bahan bakar nuklirnya dan membengkak menjadi "raksasa merah"--sebuah bintang besar, tua, dan menyilaukan--dan mungkin akan menelan planet kita. Jauh sebelum mencapai tahap "raksasa merah", semua bentuk kehidupan di muka Bumi akan hangus.
Lalu, kapankah kehidupan di Bumi akan benar-benar sirna? Tim peneliti yang dipimpin oleh Jack O'Malley James, pakar astrobiologi dari University of St Andrews di Skotlandia, berupaya mencari jawabannya.
Mereka menggunakan parameter seperti suhu, kelimpahan air, dan makanan untuk memeriksa kesehatan masa depan biosfer Bumi. Dengan data itu, mereka dapat memetakan bagaimana awal berakhirnya seluruh kehidupan. Tim ini juga menganalisis apakah keberadaan penanda biologis mungkin terlihat, seperti peradaban asing (alien) yang sedang mencari kehidupan. Studi ini akan diterbitkan dalam International Journal of Astrobiology.
Tanaman musnah lebih dulu
Dengan melakukan ramalan cuaca jangka panjang, tim menyatakan bahwa ketika temperatur di Bumi perlahan-lahan mulai meningkat, lebih banyak uap air yang akan terbentuk. Kondisi ini mengakibatkan pelepasan karbon dioksida secara terus-menerus dari atmosfer.

Tanaman mengandalkan karbon dioksida untuk menghasilkan energi melalui proses fotosintesis, sehingga hilangnya karbon dioksida secara berkelanjutan akan menjadi berita buruk bagi dedaunan. Studi ini menjadi petunjuk pertama kematian kehidupan di Bumi, yang diperkirakan terjadi dalam kurun waktu 500 juta tahun mendatang. Ketika itu, spesies tanaman terus berkurang dan akhirnya benar-benar hilang karena terjadi penurunan drastis tingkat karbon dioksida secara global. Hewan-hewan yang mengandalkan tumbuhan sebagai sumber makanannya kemungkinan akan saling memangsa.

"Ketika jumlah tanaman mengalami penurunan, hewan pun akan semakin langka secara simultan dalam kurun waktu miliaran tahun," kata O'Malley James.

Hanya mikroba yang masih bertahan
Sekitar 2,8 miliar tahun dari sekarang, hanya komunitas mikroba yang akan tertinggal untuk mewarisi Bumi. Akan tetapi, kondisi Bumi terus memanas tanpa henti, lautan akan menguap, memicu efek rumah kaca, yang akan mengakibatkan pemanasan planet secara cepat dan berkelanjutan, pasokan air juga menjadi sangat langka.

"Hanya mikroba yang tangguh yang akan mampu mengatasi hal ini, bahkan sampai mereka tidak bisa lagi bertahan ketika suhu melewati ambang di mana DNA mereka bisa rusak, yaitu sekitar 140°C," tambah O'Malley James.

Menelisik potensi kehidupan
Tim berharap temuan ini dapat membantu upaya pencarian kehidupan di luar Bumi, dengan memperluas jumlah tanda-tanda potensi kehidupan yang harus dicari untuk menganalisis atmosfer suatu planet secara lebih rinci. "Mengetahui tanda-tanda kehidupan lain dapat membantu kita dalam mendeteksi kehidupan pada sebuah planet yang mungkin sebelumnya tidak diperhitungkan," kata O'Malley James.

Melihat sisi positif
Studi ini menggambarkan masa depan yang suram bagi planet kita, namun O'Malley James dan rekannya berpikir bahwa teori mereka soal rentang waktu kehidupan tergolong konservatif. Masih banyak yang belum diketahui untuk memprediksi apa yang akan terjadi dalam kehidupan di bawah tekanan seperti itu. "Sangat sulit untuk memprediksi apakah evolusi kehidupan dapat mengatasi perubahan lingkungan yang ekstrem di masa depan," katanya.

Namun, studi ini jelas menunjukkan bahwa kehidupan di Bumi, secara alamiah, cenderung mengalami perubahan. Jika masa lalu bisa dijadikan indikasi, kita dapat mengambil hikmah: Meskipun gejolak lingkungan pernah muncul secara besar-besaran, seperti kepunahan massal, satu hal yang harus kita syukuri adalah, hidup belum pernah sepenuhnya padam sejak awal kemunculannya.
Sumber Referensi:
http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/10/28-miliar-tahun-lagi-matahari-akan-telan-bumi.

Persyaratan Menjadi Broadcaster yang Keren

[Image: 1988801a0e0643a216085dc28bc4904b4a816fa.jpg]

PENDAHULUAN

Menyajikan berita agar diminati pemirsa atau pendengar, memerlukan banyak hal yang antara satu dan lainnya sangat terkait. Selain diperlukan keterampilan para reporter dalam menggali data, mengolah, menyusun, dan mengemasnya, juga masih diperlukan tampilnya seorang penyiar atau presenter (penyaji berita) yang menarik untuk menyampaikan kumpulan paket berita tersebut.
Perlunya seorang penyiar yang menarik dan berbakat dimaksudkan agar lebih dapat menumbuhkan minat pemirsa atau pendengar. Pertimbangan ini harus selalu mendapat perhatian bagi para penyelenggara siaran berita di televisi maupun radio. penyiar (broadcaster) yang memiliki daya tarik dan berbakat adalah mereka yang bukan saja memiliki penampilan dan wajah menarik (cameraface). Ada tiga profesi penting bagi orang yang bekerja mengolah acara siaran di studio adalah announcer, dee-jay, dan newscaster.

Jenis dan cara mendapatkan BEASISWA

Mendapatkan kesempatan studi melalui beasiswa mungkin menjadi keinginan banyak orang. Dengan terbatasnya kursi untuk mendapatkannya, maka perlu trik dan strategi agar bisa memenangkan peluang yang tersedia. 

Beberapa sekolah ada yang menawarkan beasiswa sebelum masuk kuliah. Beberapa beasiswa juga diberikan atas dasar prestasi, beasiswa minat, atau juga beasiswa budaya, dan lainnya. Cara terbaik untuk mencari beasiswa adalah dengan melakukan riset terlebih dahulu. Setiap sekolah dan universitas, biasanya memiliki kerja sama dengan berbagai penyedia beasiswa.

Apa itu Tes UKBI? Ikuti dan Dapatkan Manfaatnya!

UKBI menguji keterampilan berbahasa Indonesia seseorang secara alamiah. Seberapa sering orang tersebut melakukan praktik berbahasa Indonesia, seperti mendengarkan dan berbicara dalam berbagai situasi kebahasaan, membaca berbagai bacaan berbahasa Indonesia, serta menulis berbagai jenis teks dalam bahasa Indonesia, akan menentukan kemahirannya dalam berbahasa Indonesia melalui tinggi rendahnya skor UKBI yang dicapainya. 
KOMPAS.com -Anda pernah mendengar tentang TOEFL? Sebagian besar, bahkan semua pembaca, mungkin pernah mendengarnya. Tidak saja mendengar, barangkali mengikutinya pun pernah.

TOEFL (Test Of English as a Foreign Language), alat pengukur kemahiran berbahasa Inggris itu, memang sudah sangat akrab di masyarakat Indonesia, terutama di kalangan akademisi. Untuk mendapatkan beasiswa studi di luar negeri, pada umumnya TOEFL menjadi syarat utama. Bahkan, untuk melanjutkan studi pascasarjana di universitas di dalam negeri Indonesia sekalipun, seseorang harus mengikuti TOEFL.

Ini Cara Efektif Edukasi Seks di Sekolah

Remaja dikenal sebagai pribadi yang lebih senang mendengar apa yang dibicarakan sesamanya. Apa yang dilakukan teman dekat mereka lambat laun akan ditirunya. Sedangkan hal-hal yang dihindari perlahan akan dijauhinya.

Kedekatan remaja dengan sesamanya bukan tidak mungkin mengalahkan orangtua. Hal ini dapat dilihat dari upaya semaksimal mungkin untuk meniru temannya.

Karakter remaja inilah yang kemudian digunakan SMPN 3 Taeh, kecamatan Payakumbuh, Sumatera Barat, dalam melakukan edukasi kesehatan reproduksi kepada siswanya. Para siswa diajak berperan aktif memberikan info dan pengetahuan pada teman-temannya seputar kesehatan reproduksi.

Pihak sekolah merekrut 10 persen dari total siswa yang dinilai bisa menyebarkan informasi, menjadi panutan, tapi juga bisa menjadi teman.
"Para siswa ini mendapat pengetahuan kesehatan reproduksi dari guru UKS. Info ini kemudian bisa disebarkan pada siswa yang lain," kata Kepala Sekolah SMPN 3 Taeh, Payakumbuh, Adrianopel M, Pd, pada penganugerahan Pemenang Lomba Sekolah Sehat 2013, Kamis (19/9).

Saat ini, SMPN 3 Taeh memiliki 57 siswa yang dipilih untuk memberikan info seputar kesehatan reproduksi kepada 500an murid lainnya. Dengan program ini, SMPN 3 Taeh terpilih menjadi Pemenang Lomba Sekolah Sehat 2013, kategori pencapaian terbaik.

Menurut Adrianopel, metode ini lebih efektif dibandingkan penyuluhan langsung dari guru. "Memang tidak selalu mudah memberi tahu siswa seputar kesehatan reproduksi. Kebanyakan siswa bisa lebih nyaman dan terbuka saat berdialog dengan temannya," kata Adrianopel.

Metode ini menjadikan guru UKS hanya sebagai fasilitator. Maksudnya, apa yang dibutuhkan siswa akan disediakan guru. Namun siswa sendirilah yang menentukan apa saja yang mereka butuhkan, terkait pengetahuan kesehatan reproduksi.

Dalam penerapannya, pihak sekolah juga bekerja sama dengan orangtua dan puskesmas. "Khusus dengan orangtua, kami ingin mereka mengenal dekat anaknya. Mereka harus jadi yang pertama tahu apa yang terjadi pada anaknya, terutama terkait kesehatan reproduksi," kata Adrianopel.

Kesehatan reproduksi, kata Adrianopel, bagaimanapun harus sedini mungkin diberitahukan kepada siswa. Dengan mengetahuinya sejak dini, siswa tidak akan penasaran atau mencari sendiri jawaban keingintahuannya. Tentunya cara yang digunakan harus sesuai dunia remaja, sehingga mereka tak malu atau segan. 

Upaya ini disambut positif Menteri Kesehatan RI, Nafsiah Mboi. Menurutnya, pengetahuan kesehatan reproduksi memang harus dikenal sejak awal. Pengetahuan ini mencegah remaja menuntaskan rasa penasaran, dengan cara yang belum tentu benar.

"Langkah ini sudah tepat dan bisa dicontoh sekolah lainnya. Kesehatan adalah investasi jangka panjang. Upaya menjaga kesehatan sejak dini akan bermanfaat bagi masa depan anak," kata Nafsiah.

Sumber Referensi:
http://health.kompas.com/read/2013/09/20/1106277/Ini.Cara.Efektif.Edukasi.Seks.di.Sekolah

Bagaimana Terapkan Edukasi Seks kepada Anak?


Umumnya masyarakat sudah mengetahui pentingnya pendidikan seks sejak usia dini. Namun, kesadaran ini berbenturan dengan kebingungan bagaimana menerapkan pendidikan seks yang tepat. Terlebih lagi, norma dan kebiasaan yang berlaku masih menganggap seks sebagai sesuatu yang tabu.
Psikolog Vera Itabiliana Hadiwijojo berpendapat, pendidikan seks tidaklah melulu sesuatu yang sulit.  Menurutnya, yang pertama harus dilakukan para orangtua adalah perubahan pola pikir. 

Dengan menganggap seks bukan sesuatu yang tabu, orangtua diharapkan bisa lebih nyaman menyampaikan segala sesuatu yang berkaitan dengan hal tersebut. Selanjutnya orangtua bisa lebih kreatif menyampaikan hal yang berkaitan dengan seks, dengan kata yang sederhana dan mudah dipahami.  
"Adalah wajar bila anak bertanya atau mencari tahu tentang seks, apalagi di masa pubertas. Namun, menjadi aneh jika anak tidak mendapat pengarahan yang benar sehingga terjadi seperti dalam video porno yang dilakukan siswa SMP," ujarnya.
Pengarahan yang benar, baik dari orangtua maupun sekolah, memungkinkan anak mendapat informasi yang benar terkait hubungan seksual. Pengarahan ini menjadi filter dari berbagai info tidak benar, baik yang banyak beredar di internet maupun teman sebaya.
Hal senada dikatakan pemerhati anak, Seto Mulyadi. Ia menjelaskan beberapa poin penting yang harus diperhatikan dalam memberikan pendidikan tentang seksualitas. Berikut 4 poin di antaranya:
1. Harus dilakukan orang terdekat
"Dalam hal ini, orangtua menjadi tombak utama. Anak laki-laki diajari ayah, sedangkan anak perempuan mendapat informasi dari ibu," kata Seto.
Dalam prosesnya, orangtua harus komunikatif, rendah hati, dan mau mendengarkan. Orangtua dengan tiga kriteria tersebut akan membuat anak nyaman bertanya dan mendengarkan saran atau jawaban yang diberikan.
2. Disesuaikan dengan daya tangkap anak
"Setiap anak memiliki daya tangkap berbeda. Namun, bagaimanapun daya tangkap anak, pastikan dia memperoleh informasi yang maksimal," ujar Seto. Pendidikan seks untuk usia TK tentu berbeda dengan SD dan SMP.
Untuk usia TK, kata Seto, pastikan anak mengetahui perbedaan jenis kelamin antara dia dan teman yang lain. Selanjutnya anak juga harus mengetahui perbedaan organ kelamin yang dimiliki, antara laki-laki dan perempuan.
Pada tahap ini anak juga harus tahu bagaimana membersihkan dan merawat alat kelamin. Misalnya membersihkan kelamin seusai buang air kecil dan rutin mengganti pakaian dalam.
Beranjak usia sekolah dasar, pengetahuan anak tentang seks harus makin bertambah. Pada usia ini anak harus tahu, tidak boleh sembarang orang meraba atau memegang alat kelamin miliknya. Bila perlu, maka berikan pengetahuan ini pada usia TK sehingga anak terhindar dari tindak pencabulan dini yang makin kerap terjadi.
Di tahap pra-pubertas ini, anak juga harus mengetahui fungsi alat kelaminnya. Dengan pengetahuan ini diharapkan anak tidak sembarangan menggunakan alat kelamin tersebut. Tindakan ini akan menjaga kesehatan reproduksi dan mencegah terjadinya berbagai hal yang tidak diinginkan, misalnya kehamilan dini, saat anak memasuki masa pubertas.
3. Pemantauan terus-menerus
"Orangtua harus mengetahui kapan anaknya mengalami mimpi basah atau menstruasi pertama kali. Saat itu pastikan orangtua ada di sisi anak dan siap menghadapi berbagai pertanyaan yang diajukan," ujar Seto.
Saat anak mengalami menstruasi atau mimpi basah, orangtua harus menjadi sahabat yang baik. Dengan menjadi sahabat, orangtua lebih mudah mengingatkan kembali fungsi alat kelamin dan tidak menggunakannya sembarangan.
4. Segamblang mungkin
Seks sebaiknya dijelaskan segamblang mungkin kepada anak. Dengan penjelasan yang benar dan menyeluruh, anak tidak akan berimajinasi atau memiliki sudut pandang sendiri. Penjelasan yang tidak utuh justru akan memancing rasa penasaran anak.
Untuk memulai suatu penjelasan, Vera menyarankan orangtua memancing rasa ingin tahu anak. Selanjutnya penjelasan bisa dimulai dari titik yang dipahami anak.
"Ingat, anak sekarang memiliki akses informasi yang lebih luas. Sering terjadi, apa yang kita kira mereka tidak tahu, ternyata mereka mengetahuinya dengan lebih jelas termasuk untuk seks. Bila anak sudah mengetahui sampai tahap sperma dan ovum, maka jangan ragu menjelaskan, tentunya dengan bahasa yang mudah dimengerti," kata Vera.

Sumber Referensi:
http://health.kompas.com/read/2013/10/30/0847589/Bagaimana.Terapkan.Edukasi.Seks.kepada.Anak.?utm_source=health&utm_medium=cpc&utm_campaign=artbox.

Planet Baru Kaya Akan Berlian, Bisakah Dihuni?

Astronom dari Yale University menemukan sebuah planet yang kaya akan berlian. Planet tersebut berukuran dua kali lipat Bumi, mengorbit bintang serupa dan tetangga Matahari. 

"Ini bukti pertama adanya planet batuan yang secara fundamental punya perbedaan komposisi kimia dengan Bumi. Permukaan planet ini lebih banyak ditutupi dengan grafit dan berlian daripada air dan granit," ungkap Nikku Madhusudhan, astronom penemunya.


Planet berlian tersebut bernama 55 Cancri e, memiliki massa 8 kali Bumi sehingga disebut planet Bumi Super. Planet ini merupakan salah satu dari 5 planet yang mengorbit bintang 55 Cancri, berlokasi 40 tahun cahaya dari Bumi.


Apakah planet itu bisa dihuni manusia?

55 Cancri e mengorbit dengan kecepatan tinggi. Satu tahun di planet itu sama dengan 18 jam di Bumi. Suhu planet juga sangat panas, mencapai 2.149 derajat celsius. 

Astronom sebelumnya menduga bahwa 55 Cancri e memiliki air super panas. Namun, observasi menunjukkan bahwa planet itu tak punya air sama sekali. Komposisi planet mayoritas hanya karbon, besi, silikon, dan silikat. Kandungan berlian mencapai 75 persen.

Dengan demikian, planet baru ini tak bisa dihuni. Tinggal di planet kaya berlian ini cuma akan jadi mimpi. 

Penemuan ini, kata Madhusudhan, menunjukkan bahwa planet Bumi Super kaya karbon yang jauh tak bisa lagi diasumsikan punya komposisi sama dengan Bumi. Temuan ini juga membuka peluang studi lain, mengungkap pengaruh komposisi planet pada aktivitas tektonik dan vulkanik.

"Bumi Super kaya berlian ini adalah salah satu penemuan yang menanti kita untuk mengeksplorasi planet yang mengorbit bintang tetangga Matahari," papar Madhusudhan seperti dikutip Physorg. Riset akan dipublikasikan di Astrophysical Journal Letters


Sumber Referensi:
http://www.apakabardunia.com/2012/10/planet-baru-kaya-akan-berlian-bisakah.html.

ALMA Observatorium Terbesar Di Dunia

Inilah observatorium terbesar di dunia, yang diberi nama ALMA ((Atacama Large Millimeter/Submillimeter Array). Diresmikan pada Rabu (13/03/2013). 
Berdiri di ketinggian 5000 meter dari permukaan laut, Chajnantor plateau(dataran tinggi Chjnantor), Chili. ALMA dilengkapi dengan 66 teleskop radio berbentuk antena besar yang memiliki diameter tujuh hingga 12 meter.



"Ini merupakan tonggak karena menjadi proyek observatorium terbesar yang pernah terwujud di dunia," kata seorang astronom ALMA, Giani Marconi.

Proyek diharapkan menyediakan informasi yang tidak tersedia sebelumnya yang mungkin membantu para ilmuwan untuk memahami asal-usul alam semesta. Para ilmuwan berharap meneliti gas dan debu yang membentuk bintang dan galaksi.

Giani Marconi mengatakan hal yang menjadikan ALMA spesial adalah di tempat tersebut hampir tidak ada uap.

"Hampir tidak ada uap sama sekali sehingga radiasi yang berasal dari objek angkasa, dari galaksi dan bintang, datang tanpa masalah, tidak diserap oleh atmosfir sendiri," tutur Marconi.

Pembangunan proyek memakan waktu lebih dari 10 tahun dan diperkirakan menekan biaya sebasar US$1,3 miliar, dan mendapat suntikan dana dari Cile, Amerika Serikat, Eropa, Kanada dan Jepang.







Sumber Referensi:
http://www.apakabardunia.com/2013/03/mau-tahu-observatorium-terbesar-di-dunia.html

Tiga Bintang Menghias Langit Planet di Sistem Gliese 667 C

Planet laik huni ditemukan! Hmm.. ok bukankah sudah ada beberapa yang ditemukan? Apa bedanya dengan yang baru ini?
Saat ini memang ada sekitar 10 planet yang dikategorikan planet laik huni menurut katalog dari Planetary Habitability Laboratory dari 894 planet yang sudah ditemukan. Bisa dilihat betapa tidak mudahnya menemukan planet yang seukuran Bumi atau yang punya karakteristik seperti Bumi. Padahal sampai saat ini, karakteristik mirip yang dicari baru satu yaitu punya air dalam wujud cair. dengan kata lain planet berada di dalam area laik huni bintang. Sebuah zona hangat yang bisa mempertahankan air dalam wujud cair.

Ilustrasi senja di Gliese 667Cc. Kredit: ESO/M. Kornmesser
Sistem Keplanetan Gliese 667 C
Pada tahun 2012, para astronom berhasil menemukan sebuah planet di area laik huni bintang Gliese 667 C atau disingkat GJ 667 C. Menarik karena, bintang Gliese 667 C termasuk bintang dekat dengan jarak hanya 22 tahun cahaya dari Bumi. Planet Gliese 667 Cc merupakan planet kedua dalam sistem Gliese 667C. Bersama planet Gliese 667 Cb, ia mengitari sang bintang dari jarak hanya 0,12 AU atau sekitar 18 juta km. Lebih dekat dari jarak Merkurius – Matahari (0,38 AU). Planet Gliese 667 Cb yang merupakan planet terdekat di sistem tersebut berlokasi hanya 7,6 juta km atau 0,051 AU dari bintang induknya dengan massa 5,6 massa Bumi dan mengorbit bintang dalam waktu 7,2 hari.
Planet Gliese 667 Cc mengitari sang bintang induk hanya dalam 28 hari dan memiliki massa 3,8 massa Bumi. Karena itu, planet ini dikategorikan planet Bumi Super. Tahun 2012, diduga planet Gliese 667 Cb dan Cc masih punya beberapa rekan yang menemani mereka mengorbit si bintang. Dan ternyata kabar itu benar adanya.
Bulan Juni 2013, tim astronom yang meneliti sistem keplanetan di Gliese 667 C dengan menggunakan data HARPS (High Accuracy Radial Velocity Planet Searcher) berhasil mengkonfirmasi keberadaan setidaknya 6 planet di sistem bintang tersebut. Termasuk Gliese 667 Cb dan Cc yang sudah ditemukan setahun sebelumnya. HARPS merupakan spektograf presisi tinggi yang dipasang pada teleskop 3,6 meter milik ESO di Chile.

Diagram planet di sistem Gliese 667 C. Enam planet dikonfirmasi dengan 1 kandidat planet. Tiga planet merupakan planet laik huni. Credit: ESO
Dari ke-6 planet di sistem Gliese 667 C tersebut, tiga di antaranya berada di area laik huni bintang. Dengan demikian diperkirakan planet-planet tersebut mampu memiliki air dalam wujud cair, mengingat area laik huni merupakan area dengan temperatur yang cukup hangat untuk mempertahankan air dalam wujud cair.
Tiga planet laik huni dalam satu sistem! Akan sangat bagus bukan kalau di sebuah bintang ada 3 planet yang punya kehidupan? Tapi jawaban tentang ada tidaknya kehidupan masih belum akan terjawab dalam waktu dekat.
Sistem keplanetan Gliese 667 C berhasil dikonfirmasi memiliki 6 planet setelah tim astronom yang dipimpin oleh Guillem Anglada-Escudé dari University of Göttingen, Jerman dan Mikko Tuomi dari University of Hertfordshire, UK melakukan penelitian dengan menggunakan data baru dari HAPS, data dari VLT milik ESO, dan data yang diperoleh dari pengamatan Teleskop Magellan di W.M. Keck Observatory. Hasilnya, tim tersebut menemukan bukti kalau sistem keplanetan di bintang Gliese 667 C bisa memiliki 7 planet yang mengorbit sang bintang. Enam planet telah dikonfirmasi keberadaannya.

Orbit planet-planet di Sistem GJ 667 C. Kredit: exoplanet apps
Dari ke-6 planet yang ada di Bintang Gliese 667 C, tiga di antaranya merupakan planet Bumi Super dan ketiganya berada dalam zona laik huni bintang. Satu di antaranya adalah planet Gliese 667 Cc yang sudah ditemukan sebelumnya dan berada di tepi dalam zona laik huni bintang. Dua bintang lainnya Gliese 667 Cf dan Ce memiliki massa hampir sama yakni 2,7 massa Bumi namun keduanya berada pada lokasi yang berebda di zona laik huni. Gliese 667 Ce berada di tepi luar pada jarak 0,2 AU (29,9 juta km) sedangkan Gliese 667 Cf berada tepat di dalam zona laik huni bintang Gliese 667 C pada jarak 0,156 AU (23,3 juta km). Ketiganya masih berada lebih dekat dari jarak Merkurius – Matahari. Planet Gliese 667 Ce membutuhkan waktu 62,2 hari untuk mengorbit bintang sedangkan planet Gliese 667 Cf hanya membutuhkan 39 hari untuk mengitari sang bintang.
Tiga planet lainnya termasuk di dalamnya Gliese 667 Cb berada di luar zona laik huni bintang. Gliese 667 Cd berada di luar zona laik huni dan diperkirakan memiliki temperatu yang sangat dingin untuk bisa mempertahankan air tetap cair di permukaan planetnya. Planet Gliese 667 Cd memiliki massa 5,1 massa Bimi dan membutuhkan waktu 91,6 hari untuk mengitari sang bintang dari jarak 0,28 AU.
Planet terluar dalam sistem Gliese 667 C adalah planet Gliese 667 Cg yang berada di luar zona laik huni sehingga tidak akan memiliki air dalam wujud cair di permukaannya. Planet tersebut berada lebih jauh dari jarak Matahari – Merkurius pada jarak 0,55 AU atau sekitar 82,3 juta km. Massa planet Gliese 667 Cg 5 massa Bumi dan ia membutuhkan setidaknya 256 hari untuk mengorbit bintang induknya.
Keberadaan ketiga planet di zona laik huni bintang Gliese 667 menyebabkan area imajiner yang hanta di bintang tersebut menjadi sangat kompak dan rapat. Diperkirakan, tambahan satu planet lagi akan menyebabkan ketidakstabilan pada sistem. Planet ke-7 atau planet Gliese 667 Ch masih belum dikonfirmasi keberadaannya tapi diperkirakan ia merupakan planet dalam yang berada di luar area laik huni bintang dan kondisi permukaan planet akan sangat panas untuk mempertahankan air dalam wujud cair di permukaan planet.
Dari ke-6 planet yang ada ditambah 1 kandidat planet ke-7 yang masih belum dikonfirmasi, tercatat 2 planet (Cb dan Ch) merupakan planet yang sangat panas karena berada di area terdalam sistem sangat dekat dengan bintang. Dua planet terluar (Cd dan Cg) memiliki temperatur yang dingin karena jauh dari bintang. Planet-planet di zona laik huni yang berada “cukup” dekat dari bintang induknya akan terkunci secara gravitasi sehingga hanya satu sisi wajah planet yang akan berhadapan dengan bintang. Sama seperti kasus Bumi – Bulan. karena itu planet-planet tersebut akan memiliki panjang siang dan malam yang sama dimana satu sisi akan selamanya siang dan sisi lainnya akan selamanya malam. Perbedaan temperatur pada kedua sisi planet juga akan cukup besar mengingat satu sisi selalu mendapatkan panas bintang sedang sisi lainnya senantiasa gelap.
Bintang Gliese 667 C
Sistem keplanetan Gliese 667 C memiliki keistimewaan tidak hanya karena ia memiliki 6 atau 7 planet yang mengitari bintang. Juga bukan karena ia punya 3 planet laik huni dalam satu sistem. Tapi juga karena bintang Gliese 667 C merupakan bagian dari sistem bintang bertiga yang berada di rasi Scorpius si Kalajengking. Dengan jarak hanya 22  tahun cahaya, jelas bintang Gliese 667 C atau GJ 667 C merupakan salah satu tetangga dekat Matahari.
Bintang Gliese 667 C merupakan anggota paling redup dalam sistem bintang bertiga Gliese 667 yang mengitari dua bintang lainnya pada jarak lebih dari 230 AU (6 kali jarak Matahari – Pluto. Bintang GJ 667 C merupakan bintang katai kelas M dengan 0,3 massa Matahari dan temperatur 3350 K. Bintang GJ 667 C diketahui memiliki rentang zona laik huni 0,1 – 0,22 AU dan radius bintang 0,410 radius Matahari.
Dua bintang lainnya Gliese 667A dan Gliese 667B merupakan pasangan katai coklat oranye dengan konsentrasi kelimpahan elemen berat hanya 25% dari yang dimiliki Matahari. Kedua bintang memiliki massa 0,73 dan 0,69 massa Matahari dengan radius 0,76 dan 0,7 radius Matahari.
Seandainya di salah satu planet laik huni di GJ 667 C memang bisa memiliki kehidupan atau seandainya manusia bisa kesana, akan ada pemandangan sangat indah langit. Planet-planet yang mengelilingi bintang Gliese 667 C akan memiliki 2 bintang lainnya yang bersinar di langit layaknya sepasang bintang terang di siang hari. Di saat malam, kedua bintang itu akan tampak seperti bulan purnama.
Penemuan planet berpotensi laik huni pada bintang Gliese 667 C menarik karena bintang GJ 667 C merupakan bintang bermassa rendah yang memiliki beberapa planet di zona laik huninya. Dengan demikian potensi untuk menemukan planet batuan laik huni di bintang bermassa rendah lainnya akan memberi khazanah baru dalam dunia extrasolar planet dna menambah semakin banyak kemungkinan pencarian Bumi lain selain pada bintang serupa Matahari.

Sumber Referensi:
http://langitselatan.com/2013/06/26/tiga-bintang-menghias-langit-planet-di-bintang-gliese-667-c/