Planet laik huni ditemukan! Hmm.. ok bukankah sudah ada beberapa yang ditemukan? Apa bedanya dengan yang baru ini?
Saat ini memang ada sekitar 10 planet yang dikategorikan planet laik huni menurut katalog dari Planetary Habitability Laboratory dari 894 planet yang sudah ditemukan. Bisa dilihat betapa tidak mudahnya menemukan planet yang seukuran Bumi atau yang punya karakteristik seperti Bumi. Padahal sampai saat ini, karakteristik mirip yang dicari baru satu yaitu punya air dalam wujud cair. dengan kata lain planet berada di dalam area laik huni bintang. Sebuah zona hangat yang bisa mempertahankan air dalam wujud cair.
Ilustrasi senja di Gliese 667Cc. Kredit: ESO/M. Kornmesser
Sistem Keplanetan Gliese 667 C
Pada tahun 2012, para astronom berhasil menemukan sebuah planet di area laik huni bintang Gliese 667 C atau disingkat GJ 667 C. Menarik karena, bintang Gliese 667 C termasuk bintang dekat dengan jarak hanya 22 tahun cahaya dari Bumi. Planet Gliese 667 Cc merupakan planet kedua dalam sistem Gliese 667C. Bersama planet Gliese 667 Cb, ia mengitari sang bintang dari jarak hanya 0,12 AU atau sekitar 18 juta km. Lebih dekat dari jarak Merkurius – Matahari (0,38 AU). Planet Gliese 667 Cb yang merupakan planet terdekat di sistem tersebut berlokasi hanya 7,6 juta km atau 0,051 AU dari bintang induknya dengan massa 5,6 massa Bumi dan mengorbit bintang dalam waktu 7,2 hari.
Planet Gliese 667 Cc mengitari sang bintang induk hanya dalam 28 hari dan memiliki massa 3,8 massa Bumi. Karena itu, planet ini dikategorikan planet Bumi Super. Tahun 2012, diduga planet Gliese 667 Cb dan Cc masih punya beberapa rekan yang menemani mereka mengorbit si bintang. Dan ternyata kabar itu benar adanya.
Bulan Juni 2013, tim astronom yang meneliti sistem keplanetan di Gliese 667 C dengan menggunakan data HARPS (High Accuracy Radial Velocity Planet Searcher) berhasil mengkonfirmasi keberadaan setidaknya 6 planet di sistem bintang tersebut. Termasuk Gliese 667 Cb dan Cc yang sudah ditemukan setahun sebelumnya. HARPS merupakan spektograf presisi tinggi yang dipasang pada teleskop 3,6 meter milik ESO di Chile.
Diagram planet di sistem Gliese 667 C. Enam planet dikonfirmasi dengan 1 kandidat planet. Tiga planet merupakan planet laik huni. Credit: ESO
Dari ke-6 planet di sistem Gliese 667 C tersebut, tiga di antaranya berada di area laik huni bintang. Dengan demikian diperkirakan planet-planet tersebut mampu memiliki air dalam wujud cair, mengingat area laik huni merupakan area dengan temperatur yang cukup hangat untuk mempertahankan air dalam wujud cair.
Tiga planet laik huni dalam satu sistem! Akan sangat bagus bukan kalau di sebuah bintang ada 3 planet yang punya kehidupan? Tapi jawaban tentang ada tidaknya kehidupan masih belum akan terjawab dalam waktu dekat.
Sistem keplanetan Gliese 667 C berhasil dikonfirmasi memiliki 6 planet setelah tim astronom yang dipimpin oleh Guillem Anglada-Escudé dari University of Göttingen, Jerman dan Mikko Tuomi dari University of Hertfordshire, UK melakukan penelitian dengan menggunakan data baru dari HAPS, data dari VLT milik ESO, dan data yang diperoleh dari pengamatan Teleskop Magellan di W.M. Keck Observatory. Hasilnya, tim tersebut menemukan bukti kalau sistem keplanetan di bintang Gliese 667 C bisa memiliki 7 planet yang mengorbit sang bintang. Enam planet telah dikonfirmasi keberadaannya.
Orbit planet-planet di Sistem GJ 667 C. Kredit: exoplanet apps
Dari ke-6 planet yang ada di Bintang Gliese 667 C, tiga di antaranya merupakan planet Bumi Super dan ketiganya berada dalam zona laik huni bintang. Satu di antaranya adalah planet Gliese 667 Cc yang sudah ditemukan sebelumnya dan berada di tepi dalam zona laik huni bintang. Dua bintang lainnya Gliese 667 Cf dan Ce memiliki massa hampir sama yakni 2,7 massa Bumi namun keduanya berada pada lokasi yang berebda di zona laik huni. Gliese 667 Ce berada di tepi luar pada jarak 0,2 AU (29,9 juta km) sedangkan Gliese 667 Cf berada tepat di dalam zona laik huni bintang Gliese 667 C pada jarak 0,156 AU (23,3 juta km). Ketiganya masih berada lebih dekat dari jarak Merkurius – Matahari. Planet Gliese 667 Ce membutuhkan waktu 62,2 hari untuk mengorbit bintang sedangkan planet Gliese 667 Cf hanya membutuhkan 39 hari untuk mengitari sang bintang.
Tiga planet lainnya termasuk di dalamnya Gliese 667 Cb berada di luar zona laik huni bintang. Gliese 667 Cd berada di luar zona laik huni dan diperkirakan memiliki temperatu yang sangat dingin untuk bisa mempertahankan air tetap cair di permukaan planetnya. Planet Gliese 667 Cd memiliki massa 5,1 massa Bimi dan membutuhkan waktu 91,6 hari untuk mengitari sang bintang dari jarak 0,28 AU.
Planet terluar dalam sistem Gliese 667 C adalah planet Gliese 667 Cg yang berada di luar zona laik huni sehingga tidak akan memiliki air dalam wujud cair di permukaannya. Planet tersebut berada lebih jauh dari jarak Matahari – Merkurius pada jarak 0,55 AU atau sekitar 82,3 juta km. Massa planet Gliese 667 Cg 5 massa Bumi dan ia membutuhkan setidaknya 256 hari untuk mengorbit bintang induknya.
Keberadaan ketiga planet di zona laik huni bintang Gliese 667 menyebabkan area imajiner yang hanta di bintang tersebut menjadi sangat kompak dan rapat. Diperkirakan, tambahan satu planet lagi akan menyebabkan ketidakstabilan pada sistem. Planet ke-7 atau planet Gliese 667 Ch masih belum dikonfirmasi keberadaannya tapi diperkirakan ia merupakan planet dalam yang berada di luar area laik huni bintang dan kondisi permukaan planet akan sangat panas untuk mempertahankan air dalam wujud cair di permukaan planet.
Dari ke-6 planet yang ada ditambah 1 kandidat planet ke-7 yang masih belum dikonfirmasi, tercatat 2 planet (Cb dan Ch) merupakan planet yang sangat panas karena berada di area terdalam sistem sangat dekat dengan bintang. Dua planet terluar (Cd dan Cg) memiliki temperatur yang dingin karena jauh dari bintang. Planet-planet di zona laik huni yang berada “cukup” dekat dari bintang induknya akan terkunci secara gravitasi sehingga hanya satu sisi wajah planet yang akan berhadapan dengan bintang. Sama seperti kasus Bumi – Bulan. karena itu planet-planet tersebut akan memiliki panjang siang dan malam yang sama dimana satu sisi akan selamanya siang dan sisi lainnya akan selamanya malam. Perbedaan temperatur pada kedua sisi planet juga akan cukup besar mengingat satu sisi selalu mendapatkan panas bintang sedang sisi lainnya senantiasa gelap.
Bintang Gliese 667 C
Sistem keplanetan Gliese 667 C memiliki keistimewaan tidak hanya karena ia memiliki 6 atau 7 planet yang mengitari bintang. Juga bukan karena ia punya 3 planet laik huni dalam satu sistem. Tapi juga karena bintang Gliese 667 C merupakan bagian dari sistem bintang bertiga yang berada di rasi Scorpius si Kalajengking. Dengan jarak hanya 22 tahun cahaya, jelas bintang Gliese 667 C atau GJ 667 C merupakan salah satu tetangga dekat Matahari.
Bintang Gliese 667 C merupakan anggota paling redup dalam sistem bintang bertiga Gliese 667 yang mengitari dua bintang lainnya pada jarak lebih dari 230 AU (6 kali jarak Matahari – Pluto. Bintang GJ 667 C merupakan bintang katai kelas M dengan 0,3 massa Matahari dan temperatur 3350 K. Bintang GJ 667 C diketahui memiliki rentang zona laik huni 0,1 – 0,22 AU dan radius bintang 0,410 radius Matahari.
Dua bintang lainnya Gliese 667A dan Gliese 667B merupakan pasangan katai coklat oranye dengan konsentrasi kelimpahan elemen berat hanya 25% dari yang dimiliki Matahari. Kedua bintang memiliki massa 0,73 dan 0,69 massa Matahari dengan radius 0,76 dan 0,7 radius Matahari.
Seandainya di salah satu planet laik huni di GJ 667 C memang bisa memiliki kehidupan atau seandainya manusia bisa kesana, akan ada pemandangan sangat indah langit. Planet-planet yang mengelilingi bintang Gliese 667 C akan memiliki 2 bintang lainnya yang bersinar di langit layaknya sepasang bintang terang di siang hari. Di saat malam, kedua bintang itu akan tampak seperti bulan purnama.
Penemuan planet berpotensi laik huni pada bintang Gliese 667 C menarik karena bintang GJ 667 C merupakan bintang bermassa rendah yang memiliki beberapa planet di zona laik huninya. Dengan demikian potensi untuk menemukan planet batuan laik huni di bintang bermassa rendah lainnya akan memberi khazanah baru dalam dunia extrasolar planet dna menambah semakin banyak kemungkinan pencarian Bumi lain selain pada bintang serupa Matahari.