7 Kamera Revolusioner dalam Dekade Terakhir

http://images.detik.com/content/2013/10/23/1277/dalemsha.jpg
Tumbuh dan berkembangnya fotografi digital saat ini salah satunya disebabkan oleh teknologi kamera digital yang semakin baik kualitasnya dan harganya makin terjangkau.

Dahulu, kamera digital canggih hanya digunakan fotografer profesional. Tapi saat ini, kamera digital berkualitas sudah digunakan berbagai kalangan masyarakat.

Dalam kisaran sepuluh tahun terakhir, perkembangan teknologi kamera digital sangat pesat. Dan berikut ini adalah beberapa kamera digital, dari kamera ponsel hingga SLR yang penting dalam waktu 10 tahun terakhir.

1. Canon EOS 300D (2003)

http://images.detik.com/content/2013/10/23/1277/142314_ouverture.jpg
Sebelum kamera ini hadir, hampir semua kamera DSLR dibuat untuk kalangan profesional atau fotografer amatir yang serius menekuni fotografi. Harga kamera DSLR juga relatif tinggi.

Kamera ini kamera DSLR yang sukses untuk kalangan masyarakat umum karena ukurannya yang relatif ringkas dan sederhana dengan harga dibawah $1000. Suksesnya kamera ini membuat produsen kamera lain mulai ikut membuat kamera DSLR tingkat dasar untuk pemula dengan harga yang terjangkau.

Dengan adanya kamera tingkat dasar atau pemula ini, masyarakat umum bisa belajar dan membuat foto yang berkualitas bagus, tidak kalah jauh dengan kamera DSLR profesional saat itu.

Saat ini, seri kamera ini telah diperbaharui lebih dari tujuh kali. Kamera penerusnya dan variasinya yang dipasarkan saat ini adalah Canon 700D, 100D dan 1100D.

2.Apple Iphone (2007)

http://images.detik.com/content/2013/10/23/1277/142345_77819348.jpg
Gadget yang ini sebenarnya adalah telepon seluler, tapi memiliki kamera dengan kualitas yang hampir sama baiknya dengan kamera digital saku. Bedanya, iPhone memiliki antarmuka yang sederhana dan intuitif sehingga memudahkan penggunanya untuk merekam gambar.

Untuk berbagi foto juga lebih mudah karena bisa diunggah langsung ke media sosial atau dikirim ke pengguna lain. Karena ukurannya kecil dan selalu dibawa kemana-mana, iPhone menjadi kamera yang paling sering digunakan orang untuk merekam foto.

Keunggulan lain dibandingkan kamera digital konvensional adalah banyaknya aplikasi fotografi dan pengolahan foto yang membuat foto kian menarik. iPhone sudah diperbaharui sebanyak empat kali dan kualitas gambar yang dihasilkan semakin baik.

3.Canon 5d mk2 (2008)

http://images.detik.com/content/2013/10/23/1277/142641_canon5dmk2.jpg
Kamera digital full frame ini bukan DSLR pertama yang bisa merekam video, tapi merupakan kamera dengan sensor full frame pertama yang dapat merekam video.

5D mk2 dapat merekam sampai kualitas Full HD yang sangat tajam saat itu. Dengan kombinasi lensa yang bermacam-macam dan sensor yang besar, Canon 5D mk2 dengan cepat menarik perhatian para videografer amatir ataupun profesional yang memiliki anggaran yang terbatas.

Meskipun terkenal atas fitur videonya yang berkualitas dan fleksibel, Canon 5D mk2 juga merupakan kamera digital yang handal saat itu. Fotografer travel dan pemandangan menyukai kamera ini karena resolusi gambarnya tinggi dan kualitas foto di ISO tingginya baik.

Jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya yaitu 5D, peningkatan 5D mk2 sangat signifikan ditilik dari kualitas gambar dan fitur kameranya.

Nikon D3 (2009)

http://images.detik.com/content/2013/10/23/1277/142721_nikond3.jpg
Sebelum D3, Nikon tidak memiliki kamera digital dengan sensor full frame yang setara dengan kamera film saat itu. Sedangkan saat itu, pesaingnya, sudah membuat kamera digital full frame dua tahun sebelumnya.

Maka itu, pengguna sistem DSLR Nikon sangat bergembira dengan pengumuman kamera ini. Kualitas gambar yang dihasilkan oleh kamera ini di kondisi cahaya gelap sangat baik.

Di saat itu, kamera ini memiliki rentang ISO yang fantastis yaitu sampai ISO 25600, sedangkan sebagian besar kamera DSLR lainnya rata-rata memiliki ISO maksimum sekitar ISO 1600-3200 saja.

Selain itu, Nikon D3 memiliki kecepatan foto berturut-turut sampai dengan 9 foto per detik. Kebolehan kamera ini memanjakan fotojurnalis terutama dibidang fotografi olahraga atau satwa liar.

Sensor yang sama digunakan Nikon untuk mengembangkan Nikon D700, kamera DSLR yang lebih ringkas dan keduanya sukses di pasar dan menggairahkan kembali pengguna DSLR Nikon.

Panasonic G1 (2008)

http://images.detik.com/content/2013/10/23/1277/142745_panasonicg1.jpg
G1 merupakan kamera mirrorless pertama yang memiliki sensor four thirds. Sebelum kamera ini, sebagian besar kamera digital canggih yang beredar adalah kamera bertipe DSLR yang ukurannya relatif besar.

Dengan menghilangkan cermin dan jendela bidik optik, maka Panasonic G1 jauh lebih ringkas dan ringan daripada kamera DSLR secara umum. Dalam beberapa tahun ke depan, koleksi kamera dan lensa dari sistem baru yang dinamakan micro four thirds ini berkembang cukup pesat. 

Sistem kamera ini menjadi inspirasi bagi berbagai produsen kamera lainnya untuk mengembangkan sistem kamera mirrorless dengan tingkat kesuksesan yang berbeda-beda.

Fuji X100 (2011)

Salah satu jenis kamera yang disukai oleh street dan travel photographer adalah kamera yang berbentuk ringkas/kecil, berkualitas tinggi dan kinerjanya cepat.

Setelah sempat vakum beberapa tahun, Fujifilm mendobrak dengan mengumumkan kamera digital yang desainnya bergaya kamera rangefinder dengan teknologi baru, misalnya jendela bidik yang bisa diganti antara jendela bidik optik dan elektronik. 

Kamera ini dilengkapi dengan sensor APS-C garapan Fuji sendiri yang kualitasnya sedikit lebih baik dibandingkan dengan kebanyakan sensor kamera DSLR pada saat itu. Lensa yang terpasang adalah 35mm f/2 yang cukup populer di kalangan street photographer.

Fuji X100 cepat sekali mendapat respon yang positif dari fotografer amatir maupun profesional. Kesuksesan Fuji X100 menjadi dasar bagi Fuji untuk mengembangkan sistem kamera Fuji X yang bisa berganti lensa.

Sony A7 (2013)

http://images.detik.com/content/2013/10/23/1277/142851_sonya735mmf28.jpg
Sony A7 dan A7R baru diumumkan beberapa saat yang lalu. Sistem kamera baru ini bersifat mirrorless/tanpa cermin dan memiliki sensor full frame.

Tidak mudah merancang kamera yang berbentuk ringkas dan sensor gambar yang relatif besar, tapi Sony berhasil melakukannya dengan miniaturisasi komponen internal kamera.

Desain lensa untuk sistem ini juga makin ringkas dan ringan mengikuti desain badan kameranya. Meskipun saat diluncurkan, lensa yang diumumkan belum banyak, tapi akan ada banyak adapter untuk memasang lensa merek lain. Di masa depan, tidak tertutup kemungkinan produsen kamera lain akan mengikuti jejak Sony.

1 komentar:

  1. kalo yang seperti itu mah udah ga di raguin lagi buat jeprat jepret sipp abiss

    BalasHapus

Berkomentarlah sewajarnya ! Dilarang Keras Berkicau SARA , Mengejek , Menghina Siapapun di sini ! Jika Sudah paham maka Silahkann Berkomentarlah ! Terimakasih

Share Article

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...