Bidang orbit planet dan ekuator bintang membentuk sudut ekstrem. Hal yang tidak pernah ditemukan sebelumnya.
Menggunakan teleskop Kepler milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), astronom berhasil menemukan tata surya miring pertama di alam semesta.
Tata surya tersebut dikatakan miring sebab bidang orbit planet dan ekuator bintang membentuk sudut ekstrem. Bidang orbit Bumi memang juga membentuk sudut dengan ekuator Matahari, tetapi hanya 7,2 derajat, sangat kecil.
Daniel Huber dari Ames Research Center, NASA, di Moffet Field, California, mempelajari tata surya yang berpusat pada bintang Kepler 56, berjarak 2.800 tahun cahaya dari Bumi.
Kepler 56 adalah bintang yang empat kali lebih besar dan sembilan kali lebih terang daripada Matahari. Tata surya yang berpusat pada bintang itu mempunyai dua planet yang memiliki bidang orbit yang sama, mengorbit bintangnya pada jarak lebih dekat dari jarak Matahari-Merkurius.
Menggunakan Kepler, astronom mempelajari orientasi bintang Kepler 56. Caranya ialah dengan meneliti variasi kecerlangannya serta melihat dari beragam sudut pandang.
"Observasi mengungkap bahwa bidang ekuator bintang dengan bidang orbit planet bersudut 45 derajat. Ini adalah kejutan besar," kata Huber seperti dikutip Nature Online, Kamis (17/10).
Untuk mengetahui sebab kemiringan itu, ilmuwan mengukur kecepatan gerak Kepler 56 di angkasa dengan memakai teleskop Keck I di Hawaii.
Dengan cara itu, astronom mengungkap bahwa sebab kemiringan adalah adanya obyek lain yang menarik bintang dan membuat planet miring. Sementara, dua planet tetap ada pada satu bidang karena satu planet butuh waktu dua kali planet lainnya untuk mengelilingi bintang. Jadi, mereka saling mendorong dengan gravitasinya.
"Ini adalah penemuan yang sangat menarik. Inilah alam, Anda mengobservasi dan menemukan hal yang luar biasa," kata Amaury Triaud, astronom dari MIT.
Tata surya tersebut dikatakan miring sebab bidang orbit planet dan ekuator bintang membentuk sudut ekstrem. Bidang orbit Bumi memang juga membentuk sudut dengan ekuator Matahari, tetapi hanya 7,2 derajat, sangat kecil.
Daniel Huber dari Ames Research Center, NASA, di Moffet Field, California, mempelajari tata surya yang berpusat pada bintang Kepler 56, berjarak 2.800 tahun cahaya dari Bumi.
Kepler 56 adalah bintang yang empat kali lebih besar dan sembilan kali lebih terang daripada Matahari. Tata surya yang berpusat pada bintang itu mempunyai dua planet yang memiliki bidang orbit yang sama, mengorbit bintangnya pada jarak lebih dekat dari jarak Matahari-Merkurius.
Menggunakan Kepler, astronom mempelajari orientasi bintang Kepler 56. Caranya ialah dengan meneliti variasi kecerlangannya serta melihat dari beragam sudut pandang.
"Observasi mengungkap bahwa bidang ekuator bintang dengan bidang orbit planet bersudut 45 derajat. Ini adalah kejutan besar," kata Huber seperti dikutip Nature Online, Kamis (17/10).
Untuk mengetahui sebab kemiringan itu, ilmuwan mengukur kecepatan gerak Kepler 56 di angkasa dengan memakai teleskop Keck I di Hawaii.
Dengan cara itu, astronom mengungkap bahwa sebab kemiringan adalah adanya obyek lain yang menarik bintang dan membuat planet miring. Sementara, dua planet tetap ada pada satu bidang karena satu planet butuh waktu dua kali planet lainnya untuk mengelilingi bintang. Jadi, mereka saling mendorong dengan gravitasinya.
"Ini adalah penemuan yang sangat menarik. Inilah alam, Anda mengobservasi dan menemukan hal yang luar biasa," kata Amaury Triaud, astronom dari MIT.
Sumber Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah sewajarnya ! Dilarang Keras Berkicau SARA , Mengejek , Menghina Siapapun di sini ! Jika Sudah paham maka Silahkann Berkomentarlah ! Terimakasih